Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Pulau Paskah di Chili menjadi titik fokus bagi para penggemar astronomi minggu ini karena gerhana matahari akan menyilaukan langit pada Rabu, (2/102024).
"Saya menyaksikan gerhana total pertama di awal tahun 1970-an. Sebagai seorang pemuda, itu sangat menarik dan bekerja sebagai seorang insinyur yang mampu melakukannya dan memiliki sumber daya untuk bepergian dan melihat gerhana adalah hal yang luar biasa," kata Frank Hugues, salah seorang pengunjung dikutip dari reuters.
Para pemburu gerhana dan wisatawan telah tiba di pulau tersebut, yang terkenal dengan patung moai ikoniknya, untuk menyaksikan fenomena langka yang menakjubkan. Peristiwa astronomi ini, yang juga dikenal sebagai "cincin api," akan terlihat seluruhnya atau sebagian dari beberapa wilayah di Argentina dan Chili pada hari Rabu ini, meskipun tidak akan terlihat 100 persen.
Dalam gerhana jenis ini, bulan, yang berada pada atau dekat titik terjauhnya dari Bumi, tidak sepenuhnya menutupi permukaan matahari seperti yang terjadi pada gerhana matahari total. Sehingga, menghasilkan apa yang dikenal sebagai cincin api yang mengelilingi cakram gelap bulan.
Menurut NASA, gerhana ini biasanya merupakan yang terpanjang, karena cincinnya bahkan dapat terlihat selama lebih dari sepuluh menit, meskipun umumnya tidak berlangsung lebih dari lima atau enam menit.